Aktivitas Gel Mulut Berbahan Aktif Ekstrak Daun Sirih Hitam Kalimantan sebagai Antimikroba Penyebab Radang Gusi (Gingivitis) dan Gigi Berlubang (Caries)
DOI:
https://doi.org/10.25026/jtpc.v2i3.60Keywords:
antimicrobial, oral gel, black piper betle, gingiv itis, cavitiesAbstract
This study aimed to test the activity of active ingredient mouth gel preparation of kalimantan black piper betle leaf extract with the main base of Hydroxy Ethyl Cellulose namely (HEC) as a mucoadhesive polymer that is able to increase the attractive forces between the active material with a layer of mucus that will extend the contact time with the active ingredient tissue targets, moreover would be increase the effectiveness of antimicrobial activity causes inflammation of the gums (gingivitis) and tooth decay (caries). Activities that have been implemented are mouth gel activity assays with Kalimantan black piper betle leaf extract as in- vitro using the agar diffusion method pitting. In testing with active oral gel preparation of black piper betle leaf extract with the main base of Hydroxy Ethyl Cellulose namely (HEC) as in vitro, it can be seen that the sample may provide the inhibitory effect of the fungus Candida albicans and the bacterium Streptococcus mutans in the presence of a clear zone indicated on the medium. Furthermore, at this stage of the dilution of the gel in twice causing decline in the effectiveness of the inhibition of both the fungus Candida albicans and the bacterium Streptococcus mutans. The results of in- vitro testing without dilution is 19.8 mm in bacteria Streptococcus mutans and 34.4 mm in the fungus Candida albicans.
Keywords: antimicrobial, oral gel, black piper betle, gingivitis , cavities
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas sediaan gel mulut berbahan aktif ekstrak daun sirih hitam Kalimantan dengan basis utama yakni Hydroxy Ethyl Cellulose (HEC) sebagai mucoadhesive polymer yang mampu meningkatkan gaya tarik menarik antara bahan aktif dengan lapisan mukus sehingga akan memperpanjang waktu kontak bahan aktif dengan jaringan target, selanjutnya akan meningkatkan efektivitas aktivitas antimikroba penyebab radang gusi (gingivitis) dan gigi berlubang (caries). Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pengujian aktivitas gel mulut berbahan aktif ekstrak daun sirih hitam Kalimantan secara in vitro dengan menggunakan metode difusi agar teknik sumuran. Pada pengujian sediaan gel mulut berbahan aktif ekstrak daun sirih hitam Kalimantan dengan basis utama yakni Hydroxy Ethyl Cellulose (HEC) secara in vitro, dapat diketahui bahwa sampel dapat memberikan efek penghambatan jamur Candida albicans dan bakteri Streptococcus mutans dengan ditunjukkan adanya zona bening pada agar. Namun pada tahap dua kali pengenceran terhadap gel terjadi penurunan efektivitas kerja penghambatan baik pada jamur Candida albicans maupun pada bakteri Streptococcus mutans. Hasil pengujian in-vitro tanpa pengenceran adalah 19.8 mm pada bakteri Streptococcus mutans dan 34.4 mm jamur Candida albicans.
Kata kunci: antimkroba, gel mulut, sirih hitam, radang gusi, gigi berlubang
Downloads
References
2.Tjahja I. 2007. Status Kesehatan Gigi dan Mulut Ditinjau dari Faktor Individu Pengunjung Puskesmas DKI Jakarta Tahun 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis: Jakarta.